Gempa 7 Kali Guncang Bekasi, Satu Tempat Ibadah Roboh
Gempa 7 Kali Guncang Bekasi, Satu Tempat Ibadah Roboh

Satubersama.com – Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diguncang gempa bumi berulang kali pada Rabu (20/8/2025) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat total tujuh kali getaran, terdiri dari satu gempa utama serta enam gempa susulan.

Gempa pertama terjadi pada pukul 19.54 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,9 yang kemudian diperbarui menjadi magnitudo 4,7. Episenter gempa terletak di darat pada koordinat 6,52 derajat Lintang Selatan dan 107,25 derajat Bujur Timur, sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG menjelaskan gempa ini tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat. Kondisi ini menjadi penyebab guncangan terasa cukup luas di beberapa wilayah sekitar.

Setelah gempa utama, enam getaran susulan kembali dirasakan. Catatan BMKG menunjukkan susulan pertama berkekuatan magnitudo 2,1 pada pukul 20.16 WIB. Guncangan berikutnya tercatat magnitudo 1,9, 2,3, 2,2, 3,9, dan terakhir 2,8 hingga pukul 22.56 WIB. Meski tidak semuanya dirasakan masyarakat, rentetan gempa tersebut menambah kewaspadaan warga Bekasi dan sekitarnya.

Getaran juga terpantau di sejumlah daerah dengan intensitas berbeda. Di Purwakarta, Cikarang, dan Depok, masyarakat merasakan skala intensitas III MMI, yakni getaran nyata di dalam rumah, seakan ada truk besar melintas. Sementara itu, di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi Timur, kekuatan gempa berada pada skala II–III MMI. Getarannya dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan bergoyang, serta timbul kesan adanya getaran dari kendaraan berat.

Daerah lain seperti Tangerang, Pandeglang, Cianjur, hingga Pelabuhanratu juga ikut merasakan guncangan dengan skala II MMI. Pada kategori ini, getaran biasanya hanya dirasakan sebagian orang dan tidak menimbulkan kerusakan berarti.

Meski demikian, dampak gempa cukup dirasakan di Kabupaten Bekasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan satu musala di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, roboh akibat getaran gempa. Kondisi bangunan tersebut dinyatakan rusak berat sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk kegiatan ibadah.

Hingga Kamis (21/8/2025), BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Petugas masih melakukan pemantauan di lapangan untuk mengantisipasi laporan kerusakan lain. Koordinasi dengan pihak desa dan instansi terkait juga terus dilakukan agar penanganan bisa berlangsung cepat dan tepat.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Pihaknya menegaskan bahwa gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami. Namun warga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dengan kekuatan relatif kecil.

Sejumlah warga Bekasi mengaku sempat panik ketika merasakan guncangan pertama. Namun situasi berangsur normal setelah petugas memastikan kondisi aman. Aktivitas masyarakat kembali berjalan meski sebagian masih memilih waspada.

Peristiwa ini menambah catatan aktivitas seismik di wilayah Jawa Barat yang berada pada jalur rawan gempa. Ahli kebencanaan menilai kejadian tersebut sebagai pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa di masa mendatang.

Dengan adanya gempa berulang kali, otoritas daerah bersama lembaga terkait kini tengah meninjau dampak lanjutan serta memastikan keselamatan masyarakat tetap terjaga.

Artikel sebelumyaPrabowo Jadi Presiden Pertama Bacakan Teks Proklamasi pada HUT ke-80 RI
Artikel berikutnyaProf. Ali Mochtar Ngabalin Nilai Prabowo-Gibran Sedang Bangun Fondasi Perubahan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments