Satubersama.com –Â Program Kartu Layanan Gratis (KLG) untuk transportasi publik di Jakarta terus berjalan sesuai agenda pemerintah provinsi. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mencatat ribuan kartu telah didistribusikan kepada masyarakat di sejumlah wilayah, dengan sasaran utama kelompok penerima manfaat yang sudah ditentukan.
Sejauh ini, Transjakarta bersama pemerintah kota telah menyalurkan 5.729 kartu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.368 KLG telah diterima warga Jakarta Barat, sementara 2.361 kartu dibagikan di Jakarta Utara. Langkah berikutnya, distribusi akan menjangkau Jakarta Pusat dengan target 2.651 kartu.
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, menjelaskan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan seluruh wilayah administrasi DKI Jakarta untuk mempercepat pembagian. Upaya tersebut dilakukan sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta, yang meminta agar manfaat program segera dirasakan masyarakat secara merata.
Kartu Layanan Gratis dapat digunakan untuk berbagai moda transportasi publik, mulai dari Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, hingga Transjabodetabek. Kehadiran kartu ini dinilai mampu meringankan beban biaya perjalanan harian, terutama bagi warga dengan kebutuhan mobilitas tinggi.
Selain distribusi secara langsung, proses pendaftaran KLG kini dipermudah dengan sistem daring. Masyarakat dapat mengakses laman resmi layanankhusus.transjakarta.co.id, memilih menu pembuatan kartu baru, lalu mengisi data diri serta mengunggah dokumen sesuai syarat. Setelah verifikasi berhasil, pemohon akan mendapat informasi lokasi pengambilan kartu.
Distribusi kartu juga tidak lagi terpusat di kantor Transjakarta Cawang atau halte tertentu. Pemerintah kota dan aparat wilayah dilibatkan dalam proses penyerahan, mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan. Dengan begitu, akses masyarakat untuk memperoleh kartu menjadi lebih dekat dan efisien.
Program Kartu Layanan Gratis menyasar 15 kelompok penerima manfaat. Mereka mencakup pegawai negeri sipil dan pensiunan Pemprov DKI, tenaga kontrak, peserta didik penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), pekerja bergaji setara upah minimum melalui Bank DKI, hingga penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
Selain itu, penerima KLG juga meliputi anggota tim penggerak PKK, pemilik KTP Kepulauan Seribu, keluarga penerima beras sejahtera (Raskin) di Jabodetabek, anggota TNI-Polri, veteran, penyandang disabilitas, serta warga lanjut usia di atas 60 tahun. Marbut masjid, pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, serta juru pemantau jentik (jumantik) juga termasuk dalam daftar kelompok yang berhak mendapatkan fasilitas ini.
Dengan cakupan yang luas, program ini diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat perkotaan sekaligus mendorong penggunaan transportasi publik. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan menekan tingkat kemacetan.
Hingga saat ini, PT Transjakarta menegaskan komitmen untuk melanjutkan distribusi KLG secara bertahap ke seluruh wilayah Jakarta. Pihaknya juga menekankan pentingnya kerja sama dengan pemerintah kota dan aparat wilayah agar penyaluran dapat berjalan lancar sesuai jadwal.
Melalui program ini, Pemprov DKI menargetkan terciptanya sistem transportasi yang lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan masyarakat. Dengan begitu, tidak hanya aspek mobilitas yang diperhatikan, tetapi juga kesejahteraan sosial dan keberlanjutan kota dalam jangka panjang.



