Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran lalu lintas atas dedikasi dan kinerja mereka dalam menjaga ketertiban serta keselamatan di jalan raya. Dalam arahannya pada kegiatan internal di Pusat Pendidikan Lalu Lintas Polri, Serpong, ia menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan publik agar Polantas semakin dekat dengan masyarakat.
Agus menjelaskan bahwa terdapat tiga agenda besar yang menjadi fokus tahunan Korps Lalu Lintas Polri, yakni Operasi Ketupat, Operasi Patuh, dan Operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ketiga kegiatan tersebut memiliki peran strategis dalam memastikan kelancaran arus lalu lintas sekaligus menjamin keamanan masyarakat selama momen-momen besar nasional.
Namun, tahun ini Kakorlantas menegaskan adanya perubahan pendekatan dalam pelaksanaan Operasi Patuh. Jika sebelumnya kegiatan tersebut lebih menitikberatkan pada penegakan hukum (law enforcement), kini Polri memilih untuk menyesuaikan diri dengan karakter masyarakat di era milenial. “Kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Pendekatan yang humanis lebih efektif dalam membangun kesadaran berlalu lintas,” ujarnya dalam arahannya.
Sebagai bentuk konkret dari pendekatan baru tersebut, Polantas meluncurkan program “Polantas Menyapa”, sebuah inisiatif yang berfokus pada interaksi langsung antara anggota lalu lintas dan masyarakat. Melalui program ini, petugas diharapkan dapat memberikan edukasi, teguran persuasif, dan pelayanan informasi dengan sikap ramah dan terbuka. Program ini disebut telah mendapat sambutan positif dari masyarakat di berbagai daerah.
Agus menilai, keberhasilan Polri dalam menjaga ketertiban lalu lintas tidak hanya diukur dari jumlah pelanggaran yang ditindak, tetapi juga dari seberapa besar kepercayaan publik terhadap Polantas meningkat. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh jajarannya untuk terus berinovasi dan melakukan introspeksi terhadap pola kerja di lapangan.
Lebih lanjut, Kakorlantas menegaskan komitmennya untuk merubah “wajah Polantas” menjadi lebih modern dan profesional. Polantas diharapkan tampil sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman di jalan raya. “Kita ingin membangun citra Polantas yang modern, dekat dengan masyarakat, dan diterima di tengah kehidupan sehari-hari. Bila perlu, senyum Polantas menjadi marka utama di jalan,” tuturnya.
Dengan pendekatan humanis ini, Polri berupaya memperkuat hubungan emosional antara aparat lalu lintas dan masyarakat. Kakorlantas optimistis, perubahan strategi tersebut akan berdampak positif terhadap kepatuhan berlalu lintas sekaligus meningkatkan citra lembaga kepolisian di mata publik.
Melalui program “Polantas Menyapa”, diharapkan Polantas tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam mewujudkan lalu lintas yang aman, tertib, dan beradab.