Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyatakan kesiapan penuh dalam mengamankan arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap potensi peningkatan mobilitas masyarakat yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan hari biasa. Melalui sejumlah strategi terpadu, kepolisian berupaya memastikan perjalanan masyarakat berlangsung aman, tertib, dan lancar di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam keterangannya, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan menjelaskan bahwa pengamanan Nataru 2025 disusun secara komprehensif dengan membagi fokus pengamanan ke dalam empat klaster utama. Pertama, pengamanan di ruas jalan tol dan jalan arteri menjadi prioritas utama karena menjadi jalur utama pergerakan pemudik. Kepolisian telah menyiapkan berbagai skenario lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, khususnya pada waktu-waktu puncak.
Kedua, pengamanan di sektor penyeberangan pelabuhan mendapat perhatian khusus. Jalur penyeberangan strategis seperti Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk diproyeksikan mengalami peningkatan volume kendaraan dan penumpang. Oleh karena itu, pengaturan arus masuk dan keluar pelabuhan disiapkan secara detail agar tidak terjadi penumpukan panjang yang berpotensi mengganggu keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan.
Klaster ketiga mencakup pengamanan di kawasan wisata dan sarana transportasi umum. Sejumlah destinasi wisata favorit seperti kawasan Puncak dan Malang diprediksi menjadi tujuan utama masyarakat selama libur akhir tahun. Selain itu, bandara, terminal, dan stasiun juga menjadi titik fokus pengamanan guna memastikan arus penumpang berjalan tertib. Petugas akan disiagakan untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi tersebut serta membantu kelancaran mobilitas masyarakat.
Sementara itu, klaster keempat difokuskan pada pengamanan tempat ibadah dan lokasi perayaan Tahun Baru. Aparat kepolisian akan memastikan kegiatan keagamaan dan perayaan pergantian tahun berlangsung aman dengan mengantisipasi potensi kerumunan di titik-titik kumpul masyarakat.
Selain pengamanan, Korlantas Polri juga menyiapkan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional. Penerapan skema ini didasarkan pada hasil penghitungan volume kendaraan atau traffic counting. Salah satu skema yang disiapkan adalah contra flow di ruas jalan tol apabila jumlah kendaraan melampaui ambang batas tertentu per jam. Skema ini diharapkan mampu mengurai kepadatan tanpa mengganggu keselamatan pengguna jalan.
Apabila kepadatan meningkat secara signifikan, kepolisian juga menyiapkan opsi one way atau satu arah. Skema ini akan diterapkan di titik-titik tertentu, seperti dari KM 47 hingga KM 70, jika terjadi kepadatan ekstrem. Selain itu, pengelolaan rest area juga menjadi perhatian. Di sejumlah titik padat seperti Cipali KM 102 dan KM 166, sistem buka tutup rest area akan diberlakukan untuk mencegah penumpukan kendaraan yang dapat berdampak pada kelancaran arus lalu lintas.
Dalam rangka mendukung kelancaran arus kendaraan, pembatasan kendaraan barang juga diterapkan selama Operasi Natal dan Tahun Baru. Truk dengan sumbu tiga ke atas dilarang melintas di jalan tol. Kendaraan tersebut hanya diperbolehkan menggunakan jalan arteri atau provinsi pada jam tertentu, yakni mulai pukul 17.00 hingga malam hari. Kebijakan ini diambil untuk mengurangi kepadatan dan meminimalkan risiko kecelakaan di jalur utama.
Korlantas Polri juga memetakan sejumlah titik rawan yang berpotensi menimbulkan hambatan lalu lintas. Salah satunya adalah bottle neck akibat penyempitan lajur di ruas tol KM 54 hingga KM 70. Di sektor penyeberangan, potensi antrean panjang akibat cuaca ekstrem diantisipasi melalui penerapan sistem tunda atau delay system serta penyediaan zona penyangga atau buffer zone. Langkah ini diharapkan mampu mengendalikan antrean agar tidak meluas ke jalan umum.
Untuk menghadapi situasi darurat, berbagai fasilitas pendukung telah disiagakan. Alat berat, tim urai kemacetan, serta ambulans akan ditempatkan di titik-titik strategis guna merespons cepat apabila terjadi kecelakaan atau gangguan lalu lintas lainnya.
Di sisi lain, Kakorlantas Polri juga mengimbau masyarakat agar menerapkan manajemen perjalanan yang baik selama Nataru 2025. Masyarakat diminta merencanakan perjalanan secara matang, mulai dari menentukan tujuan, memilih rute yang tepat, hingga mengatur waktu dan lokasi istirahat. Selain itu, kondisi kendaraan harus dipastikan dalam keadaan prima sebelum digunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Pengendara juga diingatkan untuk tetap fokus dan waspada, terutama saat melintasi jalan dengan kontur lurus atau bergelombang yang berpotensi memicu rasa kantuk dan kecepatan berlebih. Disiplin dalam mematuhi rambu lalu lintas dan arahan petugas menjadi kunci utama agar perjalanan dapat berlangsung aman dan selamat hingga tujuan.
Dengan berbagai langkah tersebut, Korlantas Polri berharap pelaksanaan pengamanan dan pengaturan lalu lintas Nataru 2025 dapat berjalan optimal. Sinergi antara aparat dan masyarakat dinilai menjadi faktor penting dalam mewujudkan kelancaran arus lalu lintas serta keselamatan bersama selama momen libur akhir tahun.




