Jakarta

Sebanyak 13 orang di Israel dilaporkan mengalami lumpuh wajah sebelah (Bell’s palsy) usai menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech. Kejadian diklaim merupakan salah satu bentuk efek samping dari vaksin yang sudah disuntikkan ke dua juta penduduk Israel ini.

Kementerian Kesehatan Israel memberi klarifikasi bahwa efek samping ini bukan hal yang mengkhawatirkan. Petugas menyebut bahwa kelumpuhan akan sembuh dengan sendirinya.

“Kami tidak mengkhawatirkan efek samping, ini sifatnya ringan dan tidak berbeda jauh dengan apa yang terjadi pada vaksin lain,” kata Dr Erez Libel dari Clalit HMO seperti dikutip dari Times of Israel, Rabu (20/1/2021).

Dalam dokumen resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Seriakt (FDA), kasus Bell’s palsy memang dilaporkan pernah terjadi pada empat dari 18.801 relawan uji klinis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech. Hanya saja kasusnya dianggap tidak signifikan karena tingkat kejadian tersebut sebetulnya tidak berbeda jauh dari populasi umum.

“Frekuensi kejadian Bell’s palsy pada kelompok yang divaksin konsisten dengan tingkat kejadian Bell’s palsy pada populasi umum. Tidak ada bukti kuat untuk menyimpulkan hubungan sebab-akibat,” tulis FDA dalam laporan yang dipakai sebagai dasar izin darurat vaksin.

Simak Video “Sederet Fakta Vaksin COVID-19 Pfizer yang Uji Klinisnya Sudah Rampung
[Gambas:Video 20detik]
(fds/up)

Artikel sebelumya4.720 Vaksin Sinovac Disimpan Di Kantor Dinkes Sidoarjo
Artikel berikutnyaErick Thohir: Nggak Ada Chip di Vaksin Corona
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments