Lamongan – Imbas banjir di Lamongan membuat jalan di sejumlah desa berlumut. Lumut ini muncul karena saking lamanya banjir dampak luapan Sungai Bengawan Njero.

Berlumutnya jalan desa ini seperti di Desa Weduni, Kecamatan Deket. Meski baru sebagian kecil, permukaan jalan yang mulai terlihat. Namun lumut pun mulai terlihat seiring dengan surutnya air banjir di jalan beton itu.

“Paling jalan yang sudah tidak terendam banjir sekitar 15 persen dari keseluruhan jalan desa,” aku Mustoko, salah seorang warga Desa Weduni kepada wartawan, Selasa (2/2/2021).

Dia menyebut, dari seluruh jalan desa baru sekitar 15 persen yang kelihatan permukaannya dan itupun jalannya berlumut. 15 Persen jalan yang sudah tidak terendam banjir itu, adalah jalan yang sudah ditinggikan dan dicor. Sedangkan selebihnya masih tenggelam.

“Kalau rumah masih banjir, rumah saya saja juga masih tinggi kok banjirnya,” lanjutnya.

Mustoko mengungkapkan, aktivitas warga masih sangat terbatas karena masih kebanjiran. Perahu juga masih menjadi satu-satunya alat transportasi untuk keluar desa, termasuk menuju area tambak. “Ini adalah banjir terparah dan terlama sepanjang sejarah,” imbuhnya.

Surutnya air banjir ini disyukuri warga. Secara bergotong royong, warga mulai membersihkan jalan yang surut tersebut agar tidak membahayakan. Bahkan ibu-ibu juga ikut gotong royong membersihkan lumut yang menutup jalan beton tersebut yang salah satunya berada di sekitar masjid sejauh lebih kurang 200 meter. “Kalau tidak dibersihkan bisa membahayakan warga mas, karena licin,” ungkap Hartini.

Sementara Kades Weduni Yasin mengatakan, data dari desa menyebut sebanyak 284 kepala keluarga dengan jumlah pendukung lebih dari 1.500 jiwa terdampak banjir tahunan ini.

Sebelumnya, banjir luapan Bengawan Njero ini menggenangi 7.726 rumah penduduk di 42 desa di 6 kecamatan. BPBD Lamongan menyebut prasarana infrastruktur jalan, lahan pertanian dan sawah tambak seluas 637 hektare juga ikut terendam banjir ini. Banjir ini menerjang rumah warga hampir satu bulan.

Artikel sebelumyaGotong Royong Tambal Atap Bocor, Pedagang Tunggu Revitalisasi Pasar Besar Kota Batu
Artikel berikutnyaIndonesia-Iran Tingkatkan Kerjasama dalam Pengadaan Alat Hemodialisa Hingga Tahun 2025
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments