POS KUPANG.COM| ATAMBUA–Personel Pos Salore Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY bersama warga Desa Tulakadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu bergotong royong memperbaiki jalan rusak, Rabu (17/3/2021).

Selain memperbaiki jalan, mereka juga membersihkan sampah yang tersumbat di saluran air di bawah gorong-gorong.

Hal ini disampaikan Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY Mayor (Inf) Bayu Sigit Dwi Untoro kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).

Menurut Dansatgas, hujan yang mengguyur Kabupaten Belu beberapa hari mengakibatkan saluran gorong-gorong tersumbat sampah. Dampak ikutannya, banjir meluap ke jalan hingga jalan rusak dan nyaris putus. Apalagi kondisi jalan masih pengerasan sehingga mudah dibawa banjir.

Melihat kondisi demikian, Danpos Salore Sertu Anjasmansari bersama anggota mengajak warga untuk bergotong royong memperbaiki jalan tersebut dan membersihkan saluran air di kolong gorong-gorong yang tersumbat sampah.

Menurut Dansatgas, kegiatan tersebut merupakan tindakan responsif dari personel Satgas Pamtas di Pos Salore atas kondisi yang terjadi di sekitar. Sebab, kondisi yang terjadi itu merupakan persoalan yang dialami masyarakat setempat dan harus segera diatasi dengan cara bergotong royong.

“Selaku komandan Satgas saya memberikan apresiasi atas kesigapan dan responsif anggota kami di pos Salore terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di wilayah perbatasan”, ungkap Dansatgas.

Menurtunya, hal itu dilakukan sebagai bagian dari pembinaan teritorial dan menjalin kedekatan dan keakraban dengan masyarakat setempat sekaligus membangkitkan kembali semangat gotong royong yang sudah pudar di masyarakat.

“Semangat gotong royong ini merupakan peninggalan nenek moyang bangsa yang harus kita jaga dan lestarikan mengingat manfaatnya sangat luar biasa dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak,” kata Bayu Sigit.

Ia juga menginstruksikan kepada Pos jajarannya untuk menggelar karya bakti gotong royong setiap hari Jumat bersama masyarakat dan mengandeng instansi yang ada di wilayahnya.

Model kegiatannya tetap melihat kondisi dan kebutuhan masyarakat di sekitar sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan bisa terjalin komunikasi sosial yang baik antara TNI dan masyarakat di wilayah perbatasan. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).

Artikel sebelumyaGotong Royong, Satgas TMMD Bojonegoro Bersama Warga Ratakan Pasir Urug Perbaikan Jalan
Artikel berikutnyaPolri dan KPI Bahas Persiapan Hari Penyiaran Nasional
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments