NUSADAILY.COM – MALANG – Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Selasa (13/4/2021), meninjau korban gempa berkekuatan 6,1 SR di Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Hasil kerusakan rumah yang terdata terus bertambah yakni sebanyak 2.023 rumah rusak dengan rincian 675 yang berat, 674 sedang, 674 ringan.
Wabup mengungkapkan, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Kecamatan Tirtoyudo merupakan salah satu Kecamatan yang berdampak parah akibat gempa bumi, selain Kecamatan Ampelgading dan Dampit.
BACA JUGA: Mbok Misri, Korban Gempa Malang Hidup Sebatangkara, Rumahnya Rata dengan Tanah
“Cukup banyak saya mendapat laporan dari BPBD, artinya para korban ini kehilangan harta benda dan rusaknya rumah mereka mulai dari kerusakan parah, sedang hingga ringan,” ucapnya, Rabu (14/4/2021).
Atas musibah yang menimpa warganya tersebut, Didik mengusulkan alternatif agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dilibatkan dalam proses pemulihan.
“Tenaga kita juga terbatas, maka agar lebih cepat dan maksimal pemulihannya saya sarankan ASN agar terlibat gotong royong pembenahan pasca gempa juga. Nanti waktu dan wilayahnya dapat kita jadwalkan,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga ingin Pemerintah Desa (Pemdes) dan Kecamatan juga ikut turun memperhatikan kondisi korban.
“Hamparan gempa kemarin itu hampir menyeluruh ke beberapa desa di 25 Kecamatan di Kabupaten Malang. Untuk tahu apa yang dibutuhkan korban, bagaimana penanganannya, Pemdes dan Pemerintah Kecamatan harus bersinergi bersama,” tandasnya.
Lanjutnya, pembersihan puing puing rumah yang rusak berat, bongkarannya harus segera disingkirkan agar kondisi lekas membaik.
“Semua sisa sisa guncangan gempa kemarin saya ingin segera tuntas, kalau itu (puing puing dan bongkaran rumah rusak) telah disingkirkan maka tinggal siapkan tenda darurat untuk penampungan sementara,” tutur Politisi PDI P tersebut.
BACA JUGA: Waspada Gempa, Wali Kota Malang Sutiaji Permudah Masyarakat Untuk Buat Laporan
Selain itu, Didik juga menyinggung tentang hal-hal prioritas seperti pendistribusian sembako dan kesehatan harus segera dilakukan.
“Dalam rangka menjaga kondisi masyarakat pasca gempa, bagaimana caranya mereka harus tetap sehat dan punya harapan segera hidup normal, maka penyaluran sembako harus disegerakan utamanya penyaluran sembako dan kesehatannya,” tutupnya. (aje/lna)