Satubersama.com –Â Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada hari Rabu (8/5/2024). Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Sekretariat Presiden, disebutkan bahwa Kepala Negara menggunakan helikopter Super Puma TNI AU yang lepas landas dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, pada pukul 07.20 WIB. Rencananya, helikopter yang ditumpangi oleh Jokowi akan mendarat di Helipad Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang.
Setelah mendarat, Jokowi akan segera menuju lokasi peresmian Modeling Kawasan Tambak Budidaya Ikan Nila Salin melalui jalur darat. Di sana, Presiden juga akan turut serta dalam panen perdana ikan nila salin. Usai kegiatan panen, Jokowi beserta rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Baru, Kabupaten Karawang, untuk melakukan peninjauan terhadap stok dan harga sejumlah bahan pangan.
Kunjungan kerja ini disertai oleh beberapa pejabat terkait, antara lain Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Plt. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana. Dalam momen keberangkatan Presiden di Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, tampak hadir Danrem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi dan Komandan Wing 4 Lanud Atang Sendjaja Kolonel Pnb Asep Wahyu Wijaya.
Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen Pemerintah dalam meningkatkan sektor pertanian, terutama dalam hal budidaya ikan nila salin. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani lokal dan juga meningkatkan ketersediaan pangan di Kabupaten Karawang. Selain itu, peninjauan stok dan harga bahan pangan di Pasar Baru juga menunjukkan perhatian Pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal akses terhadap bahan pangan yang berkualitas dan terjangkau.
Dengan demikian, kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Karawang menjadi momentum penting dalam memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia. Langkah-langkah konkret yang diambil oleh Pemerintah diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta menjadikan Indonesia semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Baca juga: Proaktif! Pemerintah Naikkan Kuota Impor Beras Menjadi 3,6 Juta Ton
Sumber: Kompas.