Keragaman latar belakang serta asal usul para kandidat jelas mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dan berkompetisi dalam persaingan penuh gengsi ini.
Kemampuan untuk bekerja sama dan bergotong royong dengan kandidat lain menjadi modal kuat untuk menciptakan sebuah model bisnis terbaik.
“Kita diajari gotong royong sejak kecil. Saya rasa itu merupakan nilai yang unik dan Indonesia banget. Nilai ini berbeda bahkan jika dibandingkan dengan negara Asia lain seperti Hong Kong, Singapura, atau bahkan Malaysia,” tutur Paulina yang pernah menjabat sebagai Country Manager bagi berbagai perusahaan multi nasional.
Hal itu Paulina buktikan pada episode 3, saat ia berperan sebagai Project Manager bagi Team Conquest. Tantangan bisnis kala itu ialah untuk menciptakan sebuah video campaign bagi Golden Equator, sebuah perusahaan investasi yang memberdayakan pengusaha pemula.
Paulina lebih memilih untuk mendelegasikan tugas pada anggota tim lainnya dan berperan untuk menyelaraskan tujuan. Hasilnya terbukti, tim yang ia pimpin berhasil menjadi pemenang dalam tantangan bisnis, meski pada dua episode sebelumnya selalu mengalami kekalahan.
“Rasa kekeluargaan menciptakan sebuah tim yang solid. Budaya ini berbeda jika dibandingkan dengan yang ada di Amerika Serikat, Singapura ataupun Perancis, dan kita sebagai warga Indonesia patut bangga dengan gotong royong,” ungkapnya.
“Dalam menjalankan bisnis, tentu saja, ada politik dan kompetisi yang merupakan hal lumrah dan terjadi di mana pun. Tetapi, nilai kerjasama orang Indonesia lebih kuat dibandingkan negara lainnya,” tambahnya.
Cara Menyaksikan ‘The Apprentice: ONE Championship Edition’
Acara ini dapat disaksikan setiap Kamis di jaringan televisi AXN mulai pukul 19:50 WIB. Selain itu, stasiun televisi nasional Kompas TV menayangkannya setiap Senin pukul 22:00 WIB.