Papua Barat – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan sudah menggulirkan bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal bersama Bedah Rumah untuk mendukung pemulihan ekonomi di Provinsi Papua Barat.
Tahun 2021 program BSPS tidak benar satunya disalurkan di Kabupaten Teluk Wondama sebanyak 110 unit rumah tidak layak huni (RTLH). Adanya Program BSPS selanjutnya diharapkan dapat menunjang penduduk agar mampu tinggal di hunian yang layak huni dan sehat sehingga terhindar berasal dari bermacam penyakit terhitung COVID-19.
“Hal ini merupakan wujud perhatian Pemerintah bagi penduduk yang membutuhkan rumah, sekaligus kurangi angka pengangguran di daerah-daerah. Tentunya kita menghendaki mampu menaikkan kualitas hidup para penerima bantuan bersama miliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, Program BSPS atau yang lebih dikenal bersama makna bedah rumah merupakan usaha pemerintah sehingga semua masyarakat Indonesia dapat mempunyai hunian yang layak huni. “Pasalnya, hingga sementara ini tetap banyak penduduk yang tinggal di RTLH yang memerlukan pemberian berasal dari pemerintah terlebih untuk menambah huniannya menjadi layak huni,” terang Khalawi.
Khalawi menambahkan, adanya Program BSPS merupakan semangat yang diberikan kepada masyarakat agar berkenan membangun rumahnya secara swadaya dan mendorong stimulan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, pemerintah area sebisa mungkin juga bisa memberikan bantuan bersama mereplikasi program mirip dan menyusun data keperluan rumah masyarakatnya dengan baik.
“Jumlah perlindungan dorongan yang kami salurkan sebetulnya tidak terlalu besar namun mampu mendorong stimulan penduduk untuk berswadaya membangun rumahnya. Kita juga kudu bergotong royong dan saling membantu antar penduduk sehingga daerahnya bebas berasal dari RTLH,” tutur Khalawi.
Sementara Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Papua II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Yance Pabisa mengatakan, jumlah RTLH yang akan mendapatkan Program BSPS di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat sebanyak 110 unit,” untuk pelaksanaan pembangunannya pemerintah menyalurkan sebesar Rp 23.500.000 kepada tiap-tiap masyarakat penerima bantuan untuk belanja bahan bangunan dan upah tukang,” ungkap Yance.
“Program BSPS untuk Kabupaten Teluk Wondama pada mulanya cuma 50 unit tempat tinggal tidak layak huni dan sesudah itu ada menambahkan sebanyak 60 unit. Jadi total keseluruhan Program BSPS yang disalurkan Kementerian PUPR di Teluk Wondama ada sebanyak 110 unit. Total anggarannya raih Rp2,585 miliar,” malah Yance.
Berdasarkan information yang dimiliki Balai P2P Papua II, wilayah penyaluran Program BSPS berada di Kampung Sobey Indah, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. sampai saat ini Program BSPS di lapangan sudah terealisasi sebanyak 46 RTLH yang telah dibedah menjadi lebih layak huni. Sedangkan sisanya masih di dalam sistem pembangunan dan diinginkan seutuhnya sanggup selesai sampai akhir tahun ini.
“Masyarakat senantiasa bersemangat membangun rumahnya walau di jaman pandemi. Kami termasuk berharap mereka supaya tetap jalankan protokol kesegaran sesuai panduan pemerintah dan diinginkan semua pembangunan Program BSPS ini mampu selesai agar masyarakat sanggup nikmati hunian yang layak,” tandas Yance.(Iwn)
Kementerian PUPR Serahkan 110 Unit Hunian Program Bedah Rumah di Teluk Wondama Papua, Warga Bahagia Punya Rumah Layak Huni
Papua Barat – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan telah menggulirkan pertolongan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal bersama dengan Bedah Rumah untuk menunjang pemulihan ekonomi di Provinsi Papua Barat.
Tahun 2021 program BSPS salah satunya disalurkan di Kabupaten Teluk Wondama sebanyak 110 unit rumah tidak layak huni (RTLH). Adanya Program BSPS tersebut diharapkan dapat membantu penduduk supaya sanggup tinggal di hunian yang layak huni dan sehat sehingga terhindar dari beraneka penyakit juga COVID-19.
“Hal ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah bagi penduduk yang membutuhkan rumah, sekaligus mengurangi angka pengangguran di daerah-daerah. Tentunya kami berharap bisa tingkatkan mutu hidup para penerima pertolongan dengan mempunyai tempat tinggal yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, Program BSPS atau yang lebih dikenal dengan istilah bedah tempat tinggal merupakan usaha pemerintah agar seluruh masyarakat Indonesia mampu mempunyai hunian yang layak huni. “Pasalnya, sampai sementara ini masih banyak penduduk yang tinggal di RTLH yang membutuhkan pemberian dari pemerintah khususnya untuk meningkatkan huniannya jadi layak huni,” terang Khalawi.
Khalawi menambahkan, terdapatnya Program BSPS merupakan stimulus yang diberikan kepada penduduk sehingga sudi membangun rumahnya secara swadaya dan mendorong stimulus gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, pemerintah tempat sebisa kemungkinan juga bisa memberikan perlindungan dengan mereplikasi program sama dan menyusun information kebutuhan tempat tinggal masyarakatnya dengan baik.
“Jumlah perlindungan dorongan yang kami salurkan memang tidak sangat besar tapi mampu mendorong stimulan masyarakat untuk berswadaya membangun rumahnya. Kita terhitung wajib bergotong royong dan saling menunjang antar masyarakat sehingga daerahnya bebas berasal dari RTLH,” tutur Khalawi.
Sementara Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Papua II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Yance Pabisa mengatakan, jumlah RTLH yang dapat meraih Program BSPS di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat sebanyak 110 unit,” untuk pelaksanaan pembangunannya pemerintah menyalurkan sebesar Rp 23.500.000 kepada tiap-tiap masyarakat penerima pemberian untuk membeli bahan bangunan dan upah tukang,” ungkap Yance.
“Program BSPS untuk Kabupaten Teluk Wondama di awalnya hanya 50 unit rumah tidak layak huni dan sesudah itu tersedia menambahkan sebanyak 60 unit. Jadi keseluruhan total Program BSPS yang disalurkan Kementerian PUPR di Teluk Wondama ada sebanyak 110 unit. Total anggarannya meraih Rp2,585 miliar,” malah Yance.
Berdasarkan knowledge yang dimiliki Balai P2P Papua II, lokasi penyaluran Program BSPS berada di Kampung Sobey Indah, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. sampai kala ini Program BSPS di lapangan telah terealisasi sebanyak 46 RTLH yang udah dibedah jadi lebih layak huni. Sedangkan sisanya masih di dalam proses pembangunan dan dikehendaki seluruhnya dapat selesai sampai akhir th. ini.
“Masyarakat selalu bersemangat membangun rumahnya kendati di masa pandemi. Kami terhitung meminta mereka sehingga senantiasa lakukan protokol kebugaran sesuai wejangan pemerintah dan diinginkan semua pembangunan Program BSPS ini dapat selesai sehingga penduduk bisa menikmati hunian yang layak,” tandas Yance.(Iwn)
Kementerian PUPR Serahkan 110 Unit Hunian Program Bedah Rumah di Teluk Wondama Papua, Warga Bahagia Punya Rumah Layak Huni
Papua Barat – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan udah menggulirkan bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal bersama Bedah Rumah untuk menolong pemulihan ekonomi di Provinsi Papua Barat.
Tahun 2021 program BSPS salah satunya disalurkan di Kabupaten Teluk Wondama sebanyak 110 unit tempat tinggal tidak layak huni (RTLH). Adanya Program BSPS berikut diinginkan sanggup menolong masyarakat agar bisa tinggal di hunian yang layak huni dan sehat supaya terhindar dari bermacam penyakit termasuk COVID-19.
“Hal ini merupakan wujud perhatian Pemerintah bagi masyarakat yang memerlukan rumah, sekaligus kurangi angka pengangguran di daerah-daerah. Tentunya kita meminta bisa tingkatkan kualitas hidup para penerima pertolongan dengan punyai tempat tinggal yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, Program BSPS atau yang lebih dikenal dengan makna bedah tempat tinggal merupakan upaya pemerintah supaya semua masyarakat Indonesia dapat punya hunian yang layak huni. “Pasalnya, sampai kala ini masih banyak penduduk yang tinggal di RTLH yang butuh pemberian berasal dari pemerintah lebih-lebih untuk menaikkan huniannya menjadi layak huni,” terang Khalawi.
Khalawi menambahkan, adanya Program BSPS merupakan stimulan yang diberikan kepada penduduk sehingga rela membangun rumahnya secara swadaya dan mendorong motivasi gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, pemerintah daerah sebisa bisa saja termasuk bisa memberi tambahan pemberian dengan mereplikasi program mirip dan menyusun knowledge kebutuhan rumah masyarakatnya bersama dengan baik.
“Jumlah perlindungan dorongan yang kita salurkan sebenarnya tidak sangat besar namun sanggup mendorong motivasi masyarakat untuk berswadaya membangun rumahnya. Kita termasuk perlu bergotong royong dan saling mendukung antar masyarakat supaya daerahnya bebas berasal dari RTLH,” tutur Khalawi.
Sementara Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Papua II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Yance Pabisa mengatakan, kuantitas RTLH yang dapat beroleh Program BSPS di Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat sebanyak 110 unit,” untuk pelaksanaan pembangunannya pemerintah menyalurkan sebesar Rp 23.500.000 kepada setiap masyarakat penerima perlindungan untuk belanja bahan bangunan dan upah tukang,” ungkap Yance.
“Program BSPS untuk Kabupaten Teluk Wondama di awalnya cuma 50 unit tempat tinggal tidak layak huni dan kemudian tersedia penambahan sebanyak 60 unit. Jadi total keseluruhan Program BSPS yang disalurkan Kementerian PUPR di Teluk Wondama ada sebanyak 110 unit. Total anggarannya meraih Rp2,585 miliar,” jadi Yance.
Berdasarkan information yang dimiliki Balai P2P Papua II, wilayah penyaluran Program BSPS berada di Kampung Sobey Indah, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. sampai pas ini Program BSPS di lapangan sudah terealisasi sebanyak 46 RTLH yang telah dibedah jadi lebih layak huni. Sedangkan sisanya masih didalam sistem pembangunan dan diinginkan semuanya dapat selesai sampai akhir tahun ini.
“Masyarakat senantiasa bersemangat membangun rumahnya meskipun di masa pandemi. Kami termasuk menghendaki mereka agar selamanya laksanakan protokol kesehatan sesuai saran pemerintah dan dikehendaki semua pembangunan Program BSPS ini mampu selesai sehingga penduduk sanggup nikmati hunian yang layak,” tandas Yance.(Iwn)